(Ben Noffke And Richard Schaugaard)
Kita tidak bisa hanya
mengurangi emisi karbon saja untuk menghadang pemanasan global, hal inilah yang
membuat peneliti mencari cara untuk mendaur ulang karbon dioksida menjadi
sumber bahan bakar berbahan karbon netral. Baru-baru ini tim peneliti yang
dipimpin oleh Profesor Liang-shi dari Universitas Indiana tengah mencari cara
untuk mewujudkannya dengan menggunakan sinar matahari dan suatu molekul kimia
khusus.
Molekul tersebut
adalah sepotong nanografene dengan atom renium yang terikat. Nanographene
bertindak sebagai pengumpul surya dengan menyerap energi sinar matahari dan
mentransmisikan energinya menuju renium, sehingga memecah molekul karbon
dioksida menjadi karbon monoksida yang dapat digunakan sebagai bahan bakar.
Terobosan yang terdapat dalam Journal of
American Chemical Society. "Karbon monoksida merupakan bahan baku
penting dalam berbagai proses industri," ungkap Profesor Li. "Ini
juga merupakan cara untuk menyimpan energi sebagai bahan bakar netral karbon
karena Anda tidak menyumbang karbon kembali ke atmosfir lebih dari yang telah
Anda gunakan. Anda hanya melepaskan kembali tenaga surya yang Anda gunakan
untuk membuatnya."
Tim melihat ke
dalam renium, yang digunakan dalam molekul bipiridin, karena pengaruhnya dalam
mengurangi karbon dioksida sudah diteliti. Namun bipyridine ini membutuhkan
sinar UV. Oleh karena itulah mereka menggunakan graphene (hanya memiliki satu
lapisan atom karbon) untuk menyerap sinar matahari sebanyak mungkin dan
mentransfer energi tersebut.
Li juga menambahkan jika kita bias
membuat molekul yang cukup efisien untuk reaksi ini, akan diproduksi energy
bebas dan dapat disimpan dalam bentuk bahan bakar, dan penelitian ini merupakan
lompatan besar kea arah itu.
Daun nanographene berperan sebagai
sel surya. Cahaya menghasilkan arus melaluinya, dengan elektron yang mengalir menuju
“mesin" renium, yang memecah molekul CO2 dan melepaskan karbon
monoksida.
Terobosan ini hanyalah langkah awal,
meski tim sudah sibuk menjajaki langkah selanjutnya. Mereka ingin agar molekul
lebih tahan sehingga tahan lama dan tidak perlu dalam bentuk cair. Mereka juga
berharap bisa menemukan pengganti renium, yang merupakan logam langka. Mereka
pikir mangan, yang lebih murah, mungkin saja mampu digunakan.
Terjemahan dari: http://www.iflscience.com/chemistry/new-molecule-makes-it-easier-to-turn-co2-into-fuel
EmoticonEmoticon